Follow my tweets on twitter!

Pages

Jumat, 18 Maret 2016

The Throne (Kisah Tragis Putra Mahkota Sado)





Alasan pertama nonton film ini adalah karena yang maen adalah ne sharanganeun seobang-nim , Yoo Ah In-imnidaaa... Jatuh cinta sama dia pertama kali pas liat dia di Syunkyunwan Scandal, dia jadi berandalan gagah dan kece di sana. Hadeuuhh..  dia emang paling cocok maen di saeguk, bener-bener tipe ideal gue. Rasanya, setiap liat dia jalan, senyum, marah, tidur, apapaun yang dia lakuin selalu bikin dopamin, serotonin, oxytocin, endorfin, dan capsaicin gue meningkat. Hahaha… Stop it Mel!

Back to the movie..

The Throne menceritakan tentang Putra Mahkota Sado, putra kedua dari Raja Yeongjo dari Dinasti Joseon (1694 – 1776). Dikarenakan kematian kakandanya Pangeran Hyojang, sebagai anak yang baru lahir, dia adalah ahli waris tahkta yang paling mungkin. Namun Pangeran Sado tidak diberi kesempatan untuk memerintah. Diceritakan Sado menderita penyakit mental; difitnah membunuh orang di istana dan menjadi pemerkosa berantai. Dengan aturan istana Raja Yeongjo tidak bisa membunuh anaknya dengan tangannya sendiri. Akibatnya, Yeongjo, dengan persetujuan dari ibunda Sado, Nyonya Yi, mengumumkan dekrit kerajaan yang memerintahkan Sado untuk masuk ke dalam sebuah lumbung beras yang terbuat dari kayu kokoh yang kemudian dikunci pada hari terpanas di bulan Juli. (Copas from: wiki)

Sebelum nonton film ini gue gak tau kalo film-nya dari kisah nyata, jadi selain ngiler liatin Yoo Ah in, gue anggap film ini gak cocok sama gue, terlalu gloomy, and I can’t see the point (Mungkin efek terlalu fokus sama wajahnya abang.. waks. *Dikeplak*

Nah, setelah tau, gue malah tertarik sama cerita tragic pangeran sado ini, baca sana sini akhirnya nonton ulang. Dan pemirsah.. Pas nonton kedua kalinya ini gue malah menghayati sampai meneteskan air matahh... :’( #SumpahGakLebay #SeriusanIni #Loh

Selain karena akting abang yang emang t.o.p. b.g.t. Gue sedih banget liat putra mahkota yang gak sempat bertahkta ini, ketika dia selalu berusaha buat bikin ayahanda-nya senang, tapi bokapnya gak pernah respon positif. Apa-apa salah terus.. And  he's a little hard to get a hold of, he won't return my calls, wore the same shirt to every parties, and it got a little weird. He went into a deep depression. The fame was too much. He turned to cocaine to escape the limelight, and eventually, a life of male prostitution. I am just kidding!

Tentang pangeran ini punya penyakit mental sampai-sampai membunuh dan memperkosa pelayan istana secara acak. Menurut gue dari awal dia mampu mengendalikan dirinya dan kementalannya cuma dalam tahap stress berat, tapi karena si raja yang kejam inilah, jauh-jauh di bawa konsultasi ke psikiater, keadaan sekitarnya malah bikin dia tambah parah, until he’s become a great rebel.
Ada rumor juga kalo sebenernya dia gak punya penyakit mental, tapi dijebak oleh sebuah konspirasi lawan-lawan politiknya, gitu.

Hmmm…..

Pengen cerita semuanya sih, tapi takutnya jadi spoiler. Nontonlah film-nya, bagi yang suka drama kerajaan wajib nonton!  

Bagian favorit gue pas liat pangeran lagi memanah, 


Duh.. Abang ini emang makin cakep kalo lagi pegang panah gitu. Pengen rasanya hidup di jaman Joseon trus ketemu lelaki macam gini. Hihihi..

Oh ya, the ending is the best part too.. Entah itu Abang So Ji Sub (Perannya sebagai anak pangeran sado pas udah gede)  lagi menari atau apa, musiknya bikin sedih, sekaligus gerakannya yang penuh makna dan kenangan.

P.S: This is just my shallow opinion about movie, don’t take it to serious.